PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui untuk membagi dividen pada para pemegang saham. besaran dividen tahun ini ditetapkan sebesar 30% dari perolehan laba bersih di tahun 2013.
baca selanjutnya
Dengan kata lain dana sebesar Rp 6,4 triliun akan dibagikan BBRI kepada pemegang sahamnya. Dalam hal ini, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas memperoleh jatah sebesar Rp 3,6 triliun dari total laba yang diperoleh BBRI 2013. Sementara publik akan mendapatkan nilai dividen sebesar Rp 259 per saham.
Dalam 5 tahun terakhir pertumbuhan nilai dividen per saham (DPS) BBRI cukup signifikan namun menjadi cukup tipis di tahun 2014 ini. Pada ahun 2010, DPS BBRI tercatat sebesar Rp 93,01, tahun 2011 tumbuh menjadi Rp 122,28, di 2012 BBRI bagikan DPS Rp 225 per saham, dan tahun 2013 sebesar Rp. 257,32 per saham. artinya dari 2013 hingga tahun ini DPS BBRI hanya tumbuh sebesar 0,92%.
Hal ini terjadi lantaran pertimbangan untuk melakukan ekspansi usaha dan pemekaran jumlah kredit UKM yang akan dilakukan tahun 2014 ini. BRI tahun ini mengalokasikan 21% dari laba tahun 2013 untuk cadangan kas yang akan digunakan sebagai investasi, dan sisanya sebesar 49% dari laba akan disimpan sebagai laba ditahan.
Dari bursa saham, hari Rabu saham BBRI bergerak cenderung melemah dengan dibuka pada level RP 9.525 dan hingga akhir perdagangan ditutup turun ke posisi 5450 dengan volume saham yang diperdagangkan 32,5 juta lot.
Secara teknikal, BBRI sedang berkonsolidasi pada kisaran MA5 dan MA20. Indikator RSI dan stochastic yang masih bergerak di area tengah mendukung harga untuk bergerak konsolidasi pada hari ini. dengan kondisi ini diperkirakan harga masih akan berada pada kisaran support Rp 9.300 hingga resistance Rp 9.650.
sumber: www.vibiznews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar