Pages

Senin, 05 Mei 2014

Terbitkan Kartu Kredit Khusus WN Jepang, BBNI Ramai Dilirik Investor


Seperti telah dikabarkan bahwa pada Rabu (30/4/2014) lalu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah meluncurkan kartu kredit BNI JCB Platinum yang merupakan hasil kerjasama dengan Japan Credit Bureau (JCB), penyedia jasa pembayaran kartu kredit yang berbasis di Jepang. Perseroan menyatakan salah satu alasan kerjasama tersebut lantaran basis nasabah Jepang yang kuat.

Manajemen BNI melansir bahwa merekalah satu-satunya bank di Indonesia yang punya full branch license di Jepang dengan cabang yang berlokasi di Tokyo dan Osaka. Saat ini BNI memiliki 279 nasabah korporat Jepang dengan total balance Rp 2,1 triliun.
Nasabah asal Jepang yang dimiliki perseroan saat ini, tercatat sebanyak 2.711 nasabah dengan total saldo mencapai Rp 1 triliun. Untuk memenuhi pelayanan bagi para nasabah Jepang tersebut, BNI memiliki desk khusus. BNI memiliki dedicated Japan desk. Di desk itu sudah ditempatkan 20 – 30 karyawan dan semuanya fasih berbahasa Jepang.
Dengan diluncurkannya lini produk berupa kartu kredit platinum berlogo JCB, BNI berharap akan dapat menarik lebih banyak nasabah Jepang dan yang berhubungan dengan Jepang. Misalnya saja untuk menarik korporasi Jepang, ekspatriat asal Jepang, komunitas masyarakat Jepang, dan pengguna produk, brand Jepang.
Peluncuran kartu kredit platinum berlogo JCB ini akan menjadi bagian dari 1,7 juta pemegang kartu kredit BNI dan 9,2 juta pengguna kartu debet dari jumlah keseluruhan nasabah perseroan mencapai 12,5 juta orang nasabah. Pertumbuhan kartu kredit platinum berlogo JCB diprediksi akan bertambah menjadi 70.000 kartu dalam 3 tahun ke depan. Nilai transaksi rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per bulan. Kerjasama ini akan menciptakanbalance sekitar Rp 420 miliar dalam 3 tahun ke depan.
Pasca diluncurkannya program baru tersebut oleh BNI, terlihat pada perdagangan akhir pekan lalu, saham BBNI berada dalam tren penguatan. Dimana berhasil ditutup pada 4.825 poin atau naik 0.21% dari penutupan sebelumnya dengan jumlah transaksi saham sebesar lebih dari 160.000 lot saham yang berhasil diperdagangkan.
Secara teknikal, Indikator MA 5 masih terus bergerak ke bawah berusaha menembus level support nya. ADX menunjukkan garis -DI > + DI. RSI anjlok ke level 7%. Berdasarkan analisa teknikal ini diperkirakan saham BBNI berpotensi melemah pada perdagangan saham akhir pekan lalu (5/2). Level resistence berada pada 5.256 dan level support pada 4.882.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar