Pages

Selasa, 10 Juni 2014

Pendapatan Operasional Bank Mega Meningkat, Saham MEGA Sepi Peminat

PT. Bank Mega Tbk.(MEGA)  berhasil meningkatkan keuntungan pada triwulan pertama tahun 2014. Pendapatan bunga Bank Mega meningkat dari Rp 1,2 triliun pada triwulan pertama 2013 menjadi Rp 1,48 triliun pada triwulan pertama tahun 2014. Hal ini disebabkan karena meningkatnya rasio penyaluran dana kepada nasabah (loan to deposit ratio) yang meningkat dari 61% pada triwulan pertama 2013 menjadi 68% pada triwulan pertama 2014.

Pada pos pendapatan lain, termasuk pendapatan jasa dan dividen terjadi peningkatan dari Rp 230,55 miliar pada triwulan pertama 2013 menjadi Rp 315,28 miliar pada triwulan pertama tahun 2014. Meskipun terjadi kenaikan pendapatan operasional, tingkat efisiensi Bank Mega menurun, hal ini terlihat dari peningkatan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mega yang mengalami peningkatan dari 83% menjadi 85%.

Secara keseluruhan, kinerja operasional Bank Mega cukup bagus. Bank Mega berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 286,03 miliar atau Rp41 per lembar saham pada triwulan pertama 2014 dan tumbuh 46,17% dari triwulan pertama 2013 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 195,68 miliar atau Rp 28 per lembar saham.

Dengan kinerja yang cukup solid dari Bank Mega, kinerja Bank Mega dapat dikatakan lebih baik dengan bank-bank yang memiliki ukuran yang relatif sama. Dari sisi ROA, Bank Mega memiliki ROA sebesar 0,5% pada triwulan pertama 2014,  lebih tinggi dibandingkan ROA Bank Bukopin sebesar 0,3%, Bank OCBC-NISP yang sebesar 0,4% dan BII yang sebesar 0,1%.

Selain ROA, profitabilitas Bank Mega juga masih lebih tinggi dibandingkan bank-bank tersebut di atas, EPS Bank Mega pada triwulan pertama 2014 mencapai 41,5 per lembar saham dibandingkan Bank Bukopin yang sebesar 27,3 per lembar saham, OCBC-NISP yang sebesar 29,9 per lembar saham dan BII yang sebesar 5,6 per lembar saham.

Jika dilihat dari kinerja saham di lantai bursa hari Senin(9/6), sampai dengan sesi II saham MEGA belum ada perdagangan dengan indeks terakhir berada di level 1990.

 

 Dimas Satria/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Tidak ada komentar:

Posting Komentar