Minggu lalu bursa pasar modal di
Indonesia terpantau berlanjut menguat menyambut positif akan pelantikan
Jokowi serta pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, sehingga secara
mingguan sesuai prediksi- bursa ditutup menguat ke level 5.028,95.
Untuk minggu berikutnya ini (20-24
Oktober) kemungkinan pasar akan melanjutkan peluang rebound kembali
sambil tetap waspada pada keputusan terkait BBM. Secara mingguan, IHSG
berada dengan resistance level di posisi 5160 dan 5260, sedangkan
support di level 4900 dan kemudian 4830.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau masih lemah walau situasi politik di dalam negeri agak mencair, di mana secara mingguan rupiah stabil di seputar level 12.222. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 12.280 dan 12.320, sementara support di level 11.670 dan 11.560.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah: Dari kawasan Amerika: berupa rilis inflasi Core CPI m/m dan Existing Home Sales pada Rabu malam; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis New Home Sales pada Jumat malam.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau masih lemah walau situasi politik di dalam negeri agak mencair, di mana secara mingguan rupiah stabil di seputar level 12.222. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 12.280 dan 12.320, sementara support di level 11.670 dan 11.560.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah: Dari kawasan Amerika: berupa rilis inflasi Core CPI m/m dan Existing Home Sales pada Rabu malam; disambung dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis New Home Sales pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis MPC Official Bank Rate Votes di Inggris pada Rabu sore; kemudian data German Flash Manufacturing PMI pada Kamis sore; diakhiri dengan Prelim GDP q/q Inggris pada jumat sore.
- Dari kawasan Asia: berupa rilis GDP q/y serta Industrial Production y/y China pada Selasa pagi; dilanjutkan dengan data HSBC Flash Manufacturing PMI untuk China pada Kamis pagi.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terpantau terkoreksi lagi di minggunya yang kedua dengan pasar mengenyampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada akhir tahun ini karena pertumbuhan ekonomi global yang datar, di mana secara mingguan index dollar AS menurun ke level 85.230. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke posisi level 1.2756. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.2890 dan kemudian 1.3000, sementara support pada 1.2500 dan 1.2260.
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terpantau terkoreksi lagi di minggunya yang kedua dengan pasar mengenyampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada akhir tahun ini karena pertumbuhan ekonomi global yang datar, di mana secara mingguan index dollar AS menurun ke level 85.230. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik ke posisi level 1.2756. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.2890 dan kemudian 1.3000, sementara support pada 1.2500 dan 1.2260.
Poundsterling minggu lalu terlihat stabil di level 1.6090 karena
koreksi mata uang dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level
resistance pada 1.6275 dan kemudian 1.6530, sedangkan support pada
1.5850 dan 1.5615. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir stabil di seputar
level 107.20. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level
pada 110.10 dan 110.72, serta support pada 105.20 serta level 104.81.
Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik naik ke level 0.8770. Range
minggu ini akan berada di antara support level di 0.8640 dan 0.8305,
sementara resistance level di 0.8900 dan 0.9115.
Stock Index Futures
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak melemah di antara pertumbuhan perekonomian global yang statis dan concern tetap lemahnya ekonomi di Eropa. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 14532. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15980 dan 16373, sementara support pada level 13955 dan lalu 13875. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 23027. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24420 dan 25365, sementara support di 22450 dan 21680.
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak melemah di antara pertumbuhan perekonomian global yang statis dan concern tetap lemahnya ekonomi di Eropa. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 14532. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 15980 dan 16373, sementara support pada level 13955 dan lalu 13875. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 23027. Minggu ini akan berada antara level resistance di 24420 dan 25365, sementara support di 22450 dan 21680.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau masih melemah karena concern terhadap lemahnya ekonomi global namun mengalami rebound pada hari terakhirnya oleh kenaikan saham-saham IT energy. Dow Jones Industrial secara mingguan menurun ke level 16,373.70, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 17095 dan 17350, sementara support di level 15855 dan 15325. Index S&P 500 minggu lalu melorot ke level 1,883.33, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2020 dan 2050, sementara support pada level 1860 dan 1815.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit lagi walau menipis di tengah naiknya permintaan terhadap safe haven di pasar, di mana harga emas dunia menguat tipis ke level $1235.45 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1242 dan berikut $1257, serta support pada $1183 dan $1111. Di Indonesia, harga emas terpantau sedikit naik ke level Rp480,900.
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit lagi walau menipis di tengah naiknya permintaan terhadap safe haven di pasar, di mana harga emas dunia menguat tipis ke level $1235.45 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1242 dan berikut $1257, serta support pada $1183 dan $1111. Di Indonesia, harga emas terpantau sedikit naik ke level Rp480,900.
Salah seorang terkaya dunia, Warren Buffet, yang mendulang
kekayaannya dari hasil investasi pasar modal, pernah menyatakan bahwa
“Risk comes from not knowing what you’re doing.” Risiko bisa terjadi,
bahkan kerugian dapat terealisasi, karena kita tidak paham atau
mengetahui tentang seluk beluk investasi. Tidak kenal pasar juga berarti
berada dalam status risiko tinggi.
Pengetahuan, sekali lagi pengetahuan,
adalah kata kunci untuk menekan risiko dan kerugian. Maka, bacalah
tulisan-tulisan yang dapat memberi pencerahan mengenai pasar terkini dan
instrument investasi paling relevan. Anda mungkin langsung berujar
bahwa Vibiznews.com adalah tempatnya. Tepatnya inilah tempatnya untuk
investor belajar dan menjadi professional. Terima kasih telah tetap
setia bersama kami, karena kami telah menjadi partner sukses investasi
Anda, pembaca setia Vibiznews!
By Alfred Pakasi ,CEO Vibiz Counsulting
Vibiz Consulting Group
Vibiz Consulting Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar