(Vibiznews-Business), Perjalanan saham Facebook tengah memasuki babak baru. Setelah saham perusahaan jejaring sosial dengan pangsa pasar terbesar tersebut sempat turun anjlok ke level US$18,75 per lembarnya hari senin lalu, kini saham Facebook semakin gencar ditinggalkan oleh para investor.
Hal tersebut seolah menunjukkan bahwa daya tarik Facebook, Inc. mulai redup di mata para investor, termasuk direksi dan pendiri Facebook sendiri.
Tren pelepasan saham Facebook oleh investor pun tak terelakkan.
Hingga saat ini, saham yang pada awal IPO meraih kapitalisasi terbesar hingga US$ 100 miliar, sudah mulai dilepas oleh beberapa direksi maupun investor awalnya, salah satunya adalah Peter Thiel.
Miliuner Peter Thiel merupakan penemu dan mantan CEO Paypal yang kini menempati salah satu posisi direksi Facebook, Inc. Thiel juga merupakan salah satu investor awal Facebook dengan menanamkan modal US$ 500.000 pada pengembangan Facebook di tahun 2004.
Berdasarkan laporan dari Securities and Exchange Commission (SEC) yang dikutip Forbes, Kamis (23/08) disebutkan bahwa Thiel telah melepas hampir seluruh kepemilikannya di perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut.
Thiel menjual 72% sahamnya atau setara dengan 20,1 juta lembar saham.
Dari penjualan tersebut, disebutkan Thiel mengantongi dana sekitar US$ 396 juta dengan rata-rata harga jual per saham sebesar US$ 19,61. Dengan penjualan yang terbilang besar-besaran ini, harga saham Facebook sempat anjlok ke level US$ 19,16 per lembarnya.
Selain Thiel, direksi lain yang telah melepas sebagian kepemilikannya di Facebook adalah Dustin Moskovitz. Dustin Moskovitz yang pernah masuk sebagai salah satu miliuner muda terkaya di dunia ini merupakan salah satu pilar kesuksesan Facebook bersama rekannya, Mark Zuckerberg.
Dilaporkan SEC, Moskovitz telah menjual 450.000 lembar saham Facebook yang setara dengan 1% kepemilikannya di perusahaan tersebut sejak Jumat lalu. Dari penjualan tersebut, Moskovitz meraup dana sekitar US$ 7,5 juta setelah dipotong pajak.
Moskovitz menjadi orang pertama dari lima pendiri Facebook yang melepas sahamnya. Moskovitz sendiri masih memegang sekitar 133,2 juta saham Facebook atau setara dengan 6,2% dari total saham perusahaan jejaring sosial tersebut.
Pada awal IPO Facebook, Moskovitz disebut memiliki kekayaan dengan nilai total US$ 3,5 miliar, namun seiring dengan anjloknya saham Facebook secara terus-menerus, diperkirakan kekayaan Moskovitz telah menguap dan hanya tersisa sekitar US$ 2,7 miliar.
Meskipun jumlah maupun nilai saham Facebook yang dilepas oleh Moskovitz terbilang kecil, yaitu hanya berkisar 1% dari keseluruhan saham yang dimilikinya, namun hal tersebut semakin memperlihatkan bahwa tren pelepasan saham Facebook telah mulai dilakoni bahkan oleh investor dalam.
Pelepasan saham oleh para investor Facebook tentu bukan tanpa alasan.
Belum mampunya saham Facebook untuk bangkit dan malah semakin terpuruk menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan aksi tersebut.
Para investor juga tengah khawatir terhadap Facebook, Inc. yang dikabarkan mengalami perlambatan pertumbuhan kinerja. Facebook, Inc. belum memiliki rencana yang jelas untuk memperkuat kinerjanya kedepan.
Selain itu, kekhawatiran akan periode lockups saham Facebook yang akan segera berakhir juga diperkirakan menjadi pertimbangan lain bagi para investor.
Periode lockups merupakan suatu periode dimana para stakeholder internal yang memiliki saham perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan aksi jual saham setelah berlangsungnya IPO.
Dengan berakhirnya periode lockups tersebut, ditakutkan para karyawan maupun investor internal akan gencar melakukan pelepasan saham tersebut dan bukanlah tidak mungkin bila harga saham Facebook akan jatuh ke level yang lebih dalam lagi.
(Wilbert/RM/VBN,berbagaisumber)
www.vibiznews.com
Hal tersebut seolah menunjukkan bahwa daya tarik Facebook, Inc. mulai redup di mata para investor, termasuk direksi dan pendiri Facebook sendiri.
Tren pelepasan saham Facebook oleh investor pun tak terelakkan.
Hingga saat ini, saham yang pada awal IPO meraih kapitalisasi terbesar hingga US$ 100 miliar, sudah mulai dilepas oleh beberapa direksi maupun investor awalnya, salah satunya adalah Peter Thiel.
Miliuner Peter Thiel merupakan penemu dan mantan CEO Paypal yang kini menempati salah satu posisi direksi Facebook, Inc. Thiel juga merupakan salah satu investor awal Facebook dengan menanamkan modal US$ 500.000 pada pengembangan Facebook di tahun 2004.
Berdasarkan laporan dari Securities and Exchange Commission (SEC) yang dikutip Forbes, Kamis (23/08) disebutkan bahwa Thiel telah melepas hampir seluruh kepemilikannya di perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut.
Thiel menjual 72% sahamnya atau setara dengan 20,1 juta lembar saham.
Dari penjualan tersebut, disebutkan Thiel mengantongi dana sekitar US$ 396 juta dengan rata-rata harga jual per saham sebesar US$ 19,61. Dengan penjualan yang terbilang besar-besaran ini, harga saham Facebook sempat anjlok ke level US$ 19,16 per lembarnya.
Selain Thiel, direksi lain yang telah melepas sebagian kepemilikannya di Facebook adalah Dustin Moskovitz. Dustin Moskovitz yang pernah masuk sebagai salah satu miliuner muda terkaya di dunia ini merupakan salah satu pilar kesuksesan Facebook bersama rekannya, Mark Zuckerberg.
Dilaporkan SEC, Moskovitz telah menjual 450.000 lembar saham Facebook yang setara dengan 1% kepemilikannya di perusahaan tersebut sejak Jumat lalu. Dari penjualan tersebut, Moskovitz meraup dana sekitar US$ 7,5 juta setelah dipotong pajak.
Moskovitz menjadi orang pertama dari lima pendiri Facebook yang melepas sahamnya. Moskovitz sendiri masih memegang sekitar 133,2 juta saham Facebook atau setara dengan 6,2% dari total saham perusahaan jejaring sosial tersebut.
Pada awal IPO Facebook, Moskovitz disebut memiliki kekayaan dengan nilai total US$ 3,5 miliar, namun seiring dengan anjloknya saham Facebook secara terus-menerus, diperkirakan kekayaan Moskovitz telah menguap dan hanya tersisa sekitar US$ 2,7 miliar.
Meskipun jumlah maupun nilai saham Facebook yang dilepas oleh Moskovitz terbilang kecil, yaitu hanya berkisar 1% dari keseluruhan saham yang dimilikinya, namun hal tersebut semakin memperlihatkan bahwa tren pelepasan saham Facebook telah mulai dilakoni bahkan oleh investor dalam.
Pelepasan saham oleh para investor Facebook tentu bukan tanpa alasan.
Belum mampunya saham Facebook untuk bangkit dan malah semakin terpuruk menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan aksi tersebut.
Para investor juga tengah khawatir terhadap Facebook, Inc. yang dikabarkan mengalami perlambatan pertumbuhan kinerja. Facebook, Inc. belum memiliki rencana yang jelas untuk memperkuat kinerjanya kedepan.
Selain itu, kekhawatiran akan periode lockups saham Facebook yang akan segera berakhir juga diperkirakan menjadi pertimbangan lain bagi para investor.
Periode lockups merupakan suatu periode dimana para stakeholder internal yang memiliki saham perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan aksi jual saham setelah berlangsungnya IPO.
Dengan berakhirnya periode lockups tersebut, ditakutkan para karyawan maupun investor internal akan gencar melakukan pelepasan saham tersebut dan bukanlah tidak mungkin bila harga saham Facebook akan jatuh ke level yang lebih dalam lagi.
(Wilbert/RM/VBN,berbagaisumber)
www.vibiznews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar