PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten Tbk (BJBR) akan menambah sejumlah kantor kas pada tahun depan guna mendorong pertumbuhan dana simpanan dari DPK. Perseroan terus berupaya meningkatkan DPK, padahal pada kuartal ketiga 2013 dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan mencapai Rp56,6 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
baca selanjutnya
BJBR merupakan salah satu bank yang pertumbuhannya cukup baik. BJBR mampu meraih laba bersih kuartal ketiga tahun ini sebesar Rp1,09 triliun. Meskipun kondisi ekonomi kurang baik, laba bersih bisa tumbuh signifikan. Pada tahun lalu untuk menempuh laba sebesar Rp 1 triliun BJBR harus menunggu satu tahun, namun tahun ini dalam kurun waktu sembilan bulan pertama sudah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Secara fundamental prospek BJBR ini masih cukup menarik, saham BJBR saat ini dalam posisi yang murah. BJBR memiliki keunggulan di sisi penyaluran kredit. BJBR punya pertumbuhan kredit yang bagus karena berada di atas rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan kredit BJBR mencapai 35% dari rata-rata industri 22%. Akan tetapi BJBR tetap mampu menjaga rasio kredit bermasalah dengan rasio NPL di level 0,11%.
Perseroan fokus membuka kantor kas baru dan menaikkan status kantor kas menjadi cabang serta memecah kantor cabang yang asetnya telah besar meski pun Bank BJB telah masuk kategori buku III dan bisa membuka cabang di sejumlah daerah di Indonesia bahkan di luar negeri. Hal tersebut jelas akan mendukung pertumbuhan perseroan. Dimana kepercayaan nasabah terhadap perseroan juga akan tercermin dalam dana pihak ketiga (DPK).
Namun jika dilihat dari pergerakan sahamnya BJBR tidak sebaik fundamentalnya yang terus membaik. Saham masih belum bisa melaju kencang, bahkan belum mampu mencapai level Rp 1000. Pada tahun ini level tertinggi pernah dicapai BJBR pada 16 April 2013 di level Rp 1.300.
Secara teknikal Indikator ADX memberi sinyal penguatan, MACD mengindikasikan BJBR bergerak positif meskipun terbatas. Stochastic bergerak flat dan cenderung menguat. BJBR diprediksikan bergerak di kisaran Rp 840-Rp 870. Jika mencapai level Rp 870, berpotensi berbalik arah. Level tersebut sudah menyentuh upper Bolinger Band atau sudah di kisaran resistance tertinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar