Pages

Kamis, 02 Januari 2014

Dapat Tambahan Modal Dari UBS AG, Saham Bank BII Masih Flat

UBS AG London meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) dengan membeli 5,67 miliar saham. UBS AG merupakan pemegang saham BII terbesar ketiga yaitu dengan jumlah kepemilikan 9,3% dari modal disetor. Pembelian saham oleh UBS AG tersebut akan meningkatkan kepemilikannya di BNII meningkat menjadi 18,3%. 
baca selanjutnya
Pemegang mayoritas terbesar saham BII adalah Sorak Financial Holding Pte. Ltd dengan porsi 54,33%. Sedangkan Maybank Offshore Corporate Service Sdn. Bhd. Menjadi pemegang saham terbesar kedua dengan porsi sebesar 33,96%. Harga pembelian saham BII sebesar Rp 310 per saham. Total nilai pembelian saham BII oleh UBS ini mencapai Rp 1,76 triliun.
Pembelian saham ini memberikan penambahan amunisi bagi BII. Dimana dana hasil pembelian saham oleh UBS tersebut bisa dimanfaatkan untuk belanja modal demi meningkatkan ekspansi bisnis di tahun baru ini. Selain itu dana hasil penjualan saham tersebut juga bisa dialokasikan untuk menutup liabilitas perseroan.
Dimana per September 2013 BII membukukan liabilitas dengan jatuh tempo dalam waktu dekat senilai Rp 1,05 triliun. Sehingga BII tidak perlu mencari pinjaman atau alternatif pendanaan lain untuk membayar hutangnya tersebut. Secara fundamental kinerja perseroan sedang menuju kearah positif terlihat dari pertumbuhan kredit yang tumbuh, pendapatan meningkat, asset juga tumbuh dibandingkan periode September 2012.
Namun jika dilihat grafiknya, secara teknikal BNII bergerak flat. Volume transaksi minim mengakibatkan saham BNII membentuk tren datar. MA5 bergerak datar, begitu juga dengan MACD yang tidak mampu bergerak. MA20 dan bolinger band cenderung menurun. Saham ini kurang likuid sehingga kurang menarik untuk dikoleksi. Saham diprediksikan masih akan bergerak datar di kisaran Rp 300-Rp 310.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar