Pages

Jumat, 21 Maret 2014

BNI Coba Sasar Pertumbuhan Cash Management, Sahamnya Terkoreksi Tajam


Untuk tahun 2014 PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BBNI) menargetkan pertumbuhan layanan cash management sebesar 20%. Persorean  akan membidik nasabah korporasi baru dan nilai transaksi dari nasabah cash management lama dan baru. Nilai transaksi cash management yang diharapkan  pertumbuhannya adalah sebesar 10%-20%, dan penambahan nasabah baru 10%-15%.
baca selanjutnya
Adapun pada Desember 2013, nilai kelolaan layanan em>cash management BNI mencapai Rp 80 triliun dengan target Rp 90 triliun sampai akhir tahun 2014. Sedangkan jumlah nasabah di atas 25.000.
Nasabah korporasi yang menggunakan jasa pengelolaan dana dan transaksi yang baru digandeng adalah PT Pelindo III untuk penyediaan jasa penerimaan pembayaran jasa kepelabuhan. Sehingga perseroan juga menggarap nasabah-nasabah cash management dari perusahaan BUMN.
Layanan cash management ini memberi keuntungan bagi bank berupa pendapatan komisi atau fee based income. Selain itu, BNI juga memperoleh kesempatan pemberian kredit investasi sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2014 ini.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Kamis (20/3/14), saham BBNI dibuka turun 30 poin ke level 4950, dan setelah itu pergerakan BBNI cenderung melemah di kisaran 4,755 – 4,960. Dengan volume perdagangan saham BBNI mencapai 41 juta lot saham.
Melihat indikator teknikal, harga saham BBNI saat cenderung bergerak melemah setelah mengalami penguatan akhir pekan lalu, dimana indikator MA sejajar bolinger band tengah yang terlihat melebar, sementara stochastic yang sejak 1minggu lalu masuk area jenuh beli berada di level 60%
Hal ini mengindikasikan harga BBNI saat ini masuk dalam tren bearish. Indikator ADX bergerak menguat ketika  +DI menunjukan bergerak melemah di posisi 26.  Dengan kondisi teknikalnya, maka diperkirakan harga akan lanjutkan tren pelemahan support Rp 4462 hingga resistance Rp 5240.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar