Setelah diumumkan bahwa Bank Mandiri (BMRI) akan mengakuisisi Bank BTN (BBTN), sekitar seribuan pegawai PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menolak keras rencana pemerintah terkait akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Kabarnya rencana akuisisi ini telah bertentangan dengan 3 (tiga) regulasi sekaligus yaitu Undang-Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang BUMN, dan ketentuan pasar modal.
Ketua Umum Serikat Pekerja Bank Tabungan Negara (BBTN) Satya Wijiantara menuturkan bahwa Bank Mandiri tidak akan bisa membantu kinerja BTN dalam penyediaan pembiayaan rumah murah. Pasalnya sampai saat ini Bank Mandiri tidak pernah melakukan program kerja Kementerian Perumahan Rakyat yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Manajemen BBTN mengungkapkan kinerja BTN akan terganggu dalam penyaluran pembiayaan rumah murah jika Bank Mandiri mengakuisisi BTN. Karena selama ini 99 persen penyaluran kredit murah hanya diberikan oleh BTN.
Penasihat Bank Tabungan Negara (BTN) Rizal Ramli menilai bahwa Bank Mandiri belum mampu menjadi bank yang masuk dalam jajaran bank internasional sehingga seharusnya Bank Mandiri tidak terburu-buru mengakuisisi BTN. Kata “tidak sejalan” tidak hanya terjadi antara pihak Bank BTN dan Bank Mandiri, ternyata beberapa pejabat tinggi pemerintah pun berekasi menilak rencana akuisisi tersebut.
Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa mengingatkan berbagai pihak bahwa dalam hal akuisisi perbankan seharusnya Hatta dilibatkan karena nantinya jika hal itu benar dilakukan akan berdampak terhadap perekonomian makro Indonesia, seharusnya keputusan tersebut tidak sepihak diambil oleh Menteri BUMN.
Pasalnya, isu akuisisi yang serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu yaitu isu akuisisi PT Pertamina (Persero) atas PT PGN, dan hal tersebut juga tidak dikomunikasikan dengan baik. Hasilnya adalah kerugian bagi PGN karena saham PGN sempat tercatat lesu.
Pada hari ini (23/4) dari lantai bursa terlihat bahwa saham BBTN yang pada pagi tadi dibuka pada level yang sama dengan penutupannya kemarin sore yaitu di level 1315 basis poin dimana sempat bergerak melemah pada siang tadi ternyata menjelang penutupan bursa sore ini terlihat saham BBTN mulai bangkit, hingga saat ini terlihat bahwa saham tersebut sudah menyentuh level 1345 basis poin atau naik sekitar 2 persen dibanding dengan saat pembukaan.
Demikian juga dengan saham BMRI yang terlihat masih pada tren menguat menjelang penutupan bursa sore ini. Hingga saat ini terlihat saham BMRI juga tercatat naik 0,51 persen atau naik 50 basis poin jika dibandingkan dengan saat pembukaannya pagi tadi menjadi di level 9900 basis poin. Meski demikian saat ini saham BMRI sudah hampir menyentuh level support nya di level 9805 basis poin.
Terlihat bahwa meskipun isu penolakan akuisisi Mandiri terhadap BTN masih banyak diperbincangkan dan sempat membuat anjlok harga saham BBTN kemarin, nyatanya hari ini kedua saham tersebut dapat kembali bergerak positif mengikuti sentimen positif atas data-data fundamental yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar