Selama tahun 2014, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) harus puas mengantongi perolehan laba bersih sebesar Rp2,3 triliun atau turun 45% dari perolehan tahun 2013 sebesar Rp4,3 triliun, Adapun pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% Year on Year/YoY menjadi Rp10,7 triliun. Perolehan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp93,2.
Sementara pendapatan operasional sebesar Rp13,5 triliun didukung oleh adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% (YoY) meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan pada pendapatan non bunga sebagai akibat dari adanya peraturan baru terkait bancassurance dan melemahnya kondisi pasar. Adapun total aset mencapai Rp233,2 triliun per 31 Desember 2014 atau meningkat sebesar 6,5% (YoY), CIMB Niaga melanjutkan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan sebesar 12,4% (YoY) menjadi Rp176,4 triliun pada akhir 2014 lalu.
Dari total kredit tersebut, semua segmen mencatatkan pertumbuhan yang positif. Kredit di segmen Korporasi tumbuh 26,2% YoY menjadi Rp55,4 triliun, kredit Small Medium Micro Enterprise (SMME) naik 12,2% (YoY) menjadi Rp34,9 triliun, sedangkan kredit Perbankan Komersial tumbuh 5,7% YoY menjadi Rp36,1 triliun. Adapun kredit di segmen Konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 4,4% YoY menjadi Rp50,0 triliun.
Sementara segmen bisnis di kredit Konsumer juga mampu mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan. Personal loan tumbuh sebesar 37,3% (YoY) menjadi Rp2,2 triliun, sedangkan kartu kredit naik 29,2% (YoY) menjadi Rp5,3 triliun. Jumlah kartu kredit mencapai 1,8 juta, tumbuh 11,4% (YoY). Adapun Micro Finance yang merupakan bagian dari kredit SMME, tumbuh 27,1% (YoY) menjadi Rp3,0 triliun pada akhir 2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (13/2/15), saham BNGA dibuka pada level 795 dalam kisaran 795 – 800 dengan volume perdagangan saham BNGA mencapai 329,600 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BNGA sejak awal Desember terpantau tengah mengalami pelemahan tajam terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Gravestone Doji berada pada Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BNGA dalam potensi pelemahan lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BNGA masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BNGA. Rekomendasai Buy on Weakness pada target level support di level Rp780 hingga target resistance di level Rp840.
Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Sementara pendapatan operasional sebesar Rp13,5 triliun didukung oleh adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% (YoY) meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan pada pendapatan non bunga sebagai akibat dari adanya peraturan baru terkait bancassurance dan melemahnya kondisi pasar. Adapun total aset mencapai Rp233,2 triliun per 31 Desember 2014 atau meningkat sebesar 6,5% (YoY), CIMB Niaga melanjutkan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan sebesar 12,4% (YoY) menjadi Rp176,4 triliun pada akhir 2014 lalu.
Dari total kredit tersebut, semua segmen mencatatkan pertumbuhan yang positif. Kredit di segmen Korporasi tumbuh 26,2% YoY menjadi Rp55,4 triliun, kredit Small Medium Micro Enterprise (SMME) naik 12,2% (YoY) menjadi Rp34,9 triliun, sedangkan kredit Perbankan Komersial tumbuh 5,7% YoY menjadi Rp36,1 triliun. Adapun kredit di segmen Konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 4,4% YoY menjadi Rp50,0 triliun.
Sementara segmen bisnis di kredit Konsumer juga mampu mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan. Personal loan tumbuh sebesar 37,3% (YoY) menjadi Rp2,2 triliun, sedangkan kartu kredit naik 29,2% (YoY) menjadi Rp5,3 triliun. Jumlah kartu kredit mencapai 1,8 juta, tumbuh 11,4% (YoY). Adapun Micro Finance yang merupakan bagian dari kredit SMME, tumbuh 27,1% (YoY) menjadi Rp3,0 triliun pada akhir 2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (13/2/15), saham BNGA dibuka pada level 795 dalam kisaran 795 – 800 dengan volume perdagangan saham BNGA mencapai 329,600 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BNGA sejak awal Desember terpantau tengah mengalami pelemahan tajam terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Gravestone Doji berada pada Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BNGA dalam potensi pelemahan lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BNGA masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BNGA. Rekomendasai Buy on Weakness pada target level support di level Rp780 hingga target resistance di level Rp840.
Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar