Rabu, 11 Februari 2015
Nego Dengan World Bank Untuk Pinjaman Multirateral, Laju Saham BBTN Belum Lepas Dari Tekanan
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) tengah mencoba menyerap pinjaman multilateral dengan melakukan negosiasi dengan Bank Dunia. BBTN juga tengah mengkaji kemungkinan untuk melakukan rights issue jika memperoleh penyertaan modal negara (PMN) pada tahun depan. BBTN menyatakan bahwa pinjaman multilateral tersebut menjadi salah satu pilihan pendanaan yang dapat ditempuh perseroan dalam memenuhi kebutuhan likuiditas, terutama dalam memperbesar penyaluran kredit perseroan untuk sektor perumahan sehingga membantu pemerintah mencapai target penyediaan satu juta rumah.
Perseroan juga tangah mengkaji jika kemungkinan dapat menerima PMN pada 2016. PMN berpotensi memperkuat modal perseroan, sehingga dapat menyalurkan pembiayaan di sektor perumahan lebih besar lagi. Selain itu, BBTN juga dapat melakukan sekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) seperti yang selama ini sudah dilakukan oleh BTN.
Dari kinerja perseroan terpantau sampai akhir September 2014, kinerja BBTN mengalami penurunan laba bersih di akhir kuartal III-2014 sebesar 28,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp 755 miliar dari laba bersih akhir September 2013 sebesar Rp 1,05 triliun. Penurunan ini bersumber dari pengetatan likuiditas.
Di sisi lain, beban operasional membengkak. Kenaikan biaya dana, salah satunya digunakan untuk membayar bunga simpanan nasabah sepanjang September 2013-September 2014 mencapai 11%. Namun, tidak diimbangi oleh pendapatan bunga dari pemberian kredit. Meski mengalami penurunan pertumbuhan laba bersih, namun rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BTN mengalami penurunan. NPL gross BBTN pada triwulan III-2014 menjadi 4,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,88%. Sementara itu, untuk NPL net, BTN juga mengalami penurunan dari 3,81% dari kuartal III-2013, menjadi 3,63% pada kuartal III-2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Selasa (10/2/15), saham BBTN dibuka pada level 1,040 dalam kisaran 1,040 – 1,060 dengan volume perdagangan saham BBTN mencapai 22 juta lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBTN sejak awal bulan Januari terlihat telah mengalami pelemahan yang cukup tajam dan saat ini tengah bergerak dalam konsolidasi dalam range sempit, terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Inverted Hammer berada pada Upper Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan BBTN dalam potensi sideways. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BBTN masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BBTN. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp990 hingga target resistance di level Rp1220.
Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar