Pada perdagangan Rabu pagi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin sore (4/3). Rupiah bergerak nyaris stagnan untuk dua hari berturut-turut setelah sempat anjlok tajam ke level paling rendah dalam lebih dari 1 tahun belakangan pada perdagangan Senin lalu.
Mata uang dollar AS sendiri sedang berada dalam momentum menguat sehingga rupiah terpengaruh oleh tekanan eksternal. Dollar mengalami kenaikan setelah Janet Yellen selaku Gubernur Fed mamberikan sinyal bahwa bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga rendah selama beberapa bulan mendatang.
Rupiah sendiri tidak sendirian melemah. Menurut Gubernur BI Agus Martowardoyo dibandingkan dengan pelemahan mata uang Brasil, Turki dan Afrika Selatan rupiah masih lebih baik.
Hari ini rupiah memperoleh dukungan kenaikan terbatas setelah dollar mengalami retreat. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut kemarin sempat menguat ke level tertinggi dalam 11 tahun belakangan dan pagi ini terkena aksi ambil untung terbatas.
Hari ini rupiah dibuka pada posisi 12.975,80 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 6,80 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin sore yang ada di level 12.969,00 per dollar. Saat ini rupiah bangkit dan bergerak ke teritori positif pada posisi 12.962,00 per dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami konsolidasi. Belum dapat dipastikan apakah rupiah akan mampu mempertahankan kenaikannya.
Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.000 dan 13.100 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 12.900 dan 12.850 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Mata uang dollar AS sendiri sedang berada dalam momentum menguat sehingga rupiah terpengaruh oleh tekanan eksternal. Dollar mengalami kenaikan setelah Janet Yellen selaku Gubernur Fed mamberikan sinyal bahwa bank sentral masih akan mempertahankan suku bunga rendah selama beberapa bulan mendatang.
Rupiah sendiri tidak sendirian melemah. Menurut Gubernur BI Agus Martowardoyo dibandingkan dengan pelemahan mata uang Brasil, Turki dan Afrika Selatan rupiah masih lebih baik.
Hari ini rupiah memperoleh dukungan kenaikan terbatas setelah dollar mengalami retreat. Mata uang Negeri Paman Sam tersebut kemarin sempat menguat ke level tertinggi dalam 11 tahun belakangan dan pagi ini terkena aksi ambil untung terbatas.
Hari ini rupiah dibuka pada posisi 12.975,80 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 6,80 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin sore yang ada di level 12.969,00 per dollar. Saat ini rupiah bangkit dan bergerak ke teritori positif pada posisi 12.962,00 per dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami konsolidasi. Belum dapat dipastikan apakah rupiah akan mampu mempertahankan kenaikannya.
Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.000 dan 13.100 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 12.900 dan 12.850 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar