(Vibiznews-Banking)Tujuh bank sudah menerima panggilan dari pengadilan sebagai bagian dari investigasi skandal manipulasi suku bunga bank Libor. JPMorgan Chase, Citigroup dan UBS termasuk dalam bank-bank yang dipanggil oleh pengacara New York State Eric Schneiderman, demikian menurut sebuah sumber yang dekat dengan kasus ini, dikutip dari CNBC, Kamis (16/8/2012).
Dalam pengajuan arsip terakhir dengan U.S. Securities and Exchange Commission, Citigroup mengatakan anak usahanya telah menerima tambahan permintaan informasi dan dokumen dari berbagai lembaga pemerintah AS dan non-AS, termasuk dari Jaksa Agung New York dan Connecticut.
Tiga bank lain yang juga dipanggil adalah Deutsche Bank, HSBC dan Royal Bank of Scotland, kata seorang narasumber yang mengetahui kasus ini kepada Associated Press kemarin. Regulator Amerika dan Inggris sudah mendenda bank Inggris, Barclays sebesar US$ 453 juta karena telah memberikan informasi palsu sepanjang 2005 hingga 2009 demi menjaga suku bunga Libor tetap rendah.
Libor digunakan untuk mengatur suku bunga kontrak trilyunan dolar di seluruh dunia, termasuk hipotek dan kartu kredit. Itu adalah sistem kebijakan sendiri dan bergantung pada informasi yang disetor bank-bank global ke otoritas perbankan Inggris.
Jaksa Agung New York dan Connecticut mengeluarkan perintah pemanggilan ini karena Libor juga digunakan untuk menentukan tingkat obligasi yang diterbitkan pemerintah kota dan provinsi, kata narasumber yang tahu masalah ini kepada AP.
Barclays sudah mengakui bahwa mereka menyetor angka yang lebih rendah dari sebenarnya untuk peminjaman antar banknya, termasuk semasa krisis keuangan pada tahun 2008. Laporan itu dibuat supaya Barclays terlihat lebih sehat dari kondisi yang sebenarnya.
UBS mengajukan laporan ke regulator pada 31 Juli dan menyebut bahwa lembaga-lembaga termasuk Jaksa Agung sedang memeriksa apakah mereka dan bank lain sempat mencoba memanipulasi suku bunga Libor.
Juru bicara Barclays menolak berkomentar lebih jauh. Citigroup dan JPMorgan Chase menolak berkomentar.
(ude/UDE/vbn-dtc)
Dalam pengajuan arsip terakhir dengan U.S. Securities and Exchange Commission, Citigroup mengatakan anak usahanya telah menerima tambahan permintaan informasi dan dokumen dari berbagai lembaga pemerintah AS dan non-AS, termasuk dari Jaksa Agung New York dan Connecticut.
Tiga bank lain yang juga dipanggil adalah Deutsche Bank, HSBC dan Royal Bank of Scotland, kata seorang narasumber yang mengetahui kasus ini kepada Associated Press kemarin. Regulator Amerika dan Inggris sudah mendenda bank Inggris, Barclays sebesar US$ 453 juta karena telah memberikan informasi palsu sepanjang 2005 hingga 2009 demi menjaga suku bunga Libor tetap rendah.
Libor digunakan untuk mengatur suku bunga kontrak trilyunan dolar di seluruh dunia, termasuk hipotek dan kartu kredit. Itu adalah sistem kebijakan sendiri dan bergantung pada informasi yang disetor bank-bank global ke otoritas perbankan Inggris.
Jaksa Agung New York dan Connecticut mengeluarkan perintah pemanggilan ini karena Libor juga digunakan untuk menentukan tingkat obligasi yang diterbitkan pemerintah kota dan provinsi, kata narasumber yang tahu masalah ini kepada AP.
Barclays sudah mengakui bahwa mereka menyetor angka yang lebih rendah dari sebenarnya untuk peminjaman antar banknya, termasuk semasa krisis keuangan pada tahun 2008. Laporan itu dibuat supaya Barclays terlihat lebih sehat dari kondisi yang sebenarnya.
UBS mengajukan laporan ke regulator pada 31 Juli dan menyebut bahwa lembaga-lembaga termasuk Jaksa Agung sedang memeriksa apakah mereka dan bank lain sempat mencoba memanipulasi suku bunga Libor.
Juru bicara Barclays menolak berkomentar lebih jauh. Citigroup dan JPMorgan Chase menolak berkomentar.
(ude/UDE/vbn-dtc)
www.vibiznews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar