PT Bank internasional Indonesia Tbk (BNII) menggandeng PT Citilink Indonesia dalam pembayaran online travel agent. Pembayaran pembelian tiket dapat dilakukan melalui BII Corporate On Line Payment (BII CoOLPAY) dan melalui 1.400 lebih ATM BII. Dengan kerjasama ini maka setiap biro perjalanan dapat melakukan pembayaran tiket tanpa perlu datang ke bank.
baca selanjutnya
Untuk ke depan juga ini bisa dikembangkan ke internet banking dan mobile banking BII. Sehingga mampu menopang pertumbuhan perseroan. Bagi Citilink, ini merupakan layanan kemudahan bagi travel agent dalam bertransaksi. Hal ini juga mendorong langkah ekspansi citilink pada tahun depan yang berancana ekspansi rute ke kawasan regional.
Selain itu BII juga menargetkan 20% untuk pertumbuhan penyaluran kredit. Berdasarkan laporan keuangan per September 2013, BII membukukan pertumbuhan penyaluran kredit 21% menjadi Rp 91,7 triliun dibandingkan dengan September 2012 yakni Rp 75,9 triliun. Namun, pertumbuhan kredit BII tersebut masih di bawah rata-rata pertumbuhan industri perbankan yakni 22%. Hingga akhir tahun ini target ekspansi kredit BII hanya 18%. Untuk mencapai target pertumbuhan penyaluran kredit, emiten berkode BNII itu akan membidik sektor manufaktur, telekomunikasi dan jasa. Saat ini sebaiknya BII fokus di segmen mikro, usaha kecil dan menengah (UKM). Dikarenakan segmen tersebut sangat berpotensi.
Secara teknikal saham BNII masih bergerak sideways. Pergerakan saham cenderung datar. Volume transaksi yang minim membuat saham bergerak dengan volatilitas yang rendah. Indikator MA bergerak cenderung negatif, MACD turun, stochastic negatif. BNII diprediksikan bergerak sideways di kisaran support Rp 304 dan resistance Rp 312.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar