Sektor kredit mikro dan UMKM memang potensial. Kredit di segmen tersebut sepertinya menjadi target bagi emiten perbankan di tahun depan. Sama halnya seperti beberapa bank lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan pertumbuhan 20% untuk penyaluran kredit pada segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tahun 2014.
baca selanjutnya
Hingga november 2013 penyaluran kredit UMKM mencapai Rp 61,61 triliun atau tumbuh 46,7% secara year on year. Sebesar Rp 44 triliun merupakan kredit UKM atau business banking yang tumbuh 24% secara year on year. Hingga kini BMRI sedang kejar target dalam penyaluran kredit UMKM hingga akhir tahun mencapai 68,75%, sementara untuk Bisnis banking ditargetkan Rp 45 triliun.
Sementara untuk jumlah nasabah UMKM hingga November mencapai 637.896. Jumlah nasabah tersebut masih berpotensi untuk meningkat. Mandiri yang dikenal masyarakat sebagai bank yang memiliki asset terbesar di Indonesia ini, cukup kuat menarik nasabah di sektor mikro dan UMKM. Namun persaingan juga ketat, dikarenakan segmen mikro dan UMKM merupakan incaran bank lain pada umumnya demi menggenjot pertumbuhan tahun depan. Disebabkan karna segmen ini cukup tahan terhadap kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti sekarang ini.
Pada perdagangan penutupan pekan lalu (20/12/2013), BMRI ditutup menguat ke level Rp 8.000 dimana sebelumnya dibuka di level Rp 7.950. Dan perdagangan hari ini saham bank pelat merah ini terperosok 1,88%. Stochastic 80%, namun MA5 sudah mulai mengarah ke upper Bolinger Band. Secara teknikal BMRI sudah berada di kisaran harga tinggi. Jika level Rp 8.000 mampu ditembus, selanjutnya BMRI akan menguji resistance di level Rp 8.100. Namun tetap waspada, potensi profit taking sudah cukup besar di level sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar