PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyediakan dana Rp 20,24 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru 2014. BBRI menyiapkan Rp 15,58 triliun di lebih dari 18 ribu ATM dan Rp 4,66 triliun untuk kebutuhan kas harian di 518 kantor cabang dan Unit Kerja di bawahnya seperti Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan BRI Unit di Seluruh Indonesia. Sebagian besar didistribusikan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dengan nilai total Rp5,55 triliun.
baca selanjutnya
Aktifitas transaksi akhir tahun tinggi, sehingga kebutuhan uang tunai masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru akan meningkat. Hal tersebut akan berdampak terhadap total transaksi di ATM, CDM, EDC, dan internet banking BRI. Saat ini BRI memiliki sebanyak 45 juta rekening dengan jumlah kartu debit yang beredar mencapai 20 juta unit.
Sedangkan pengguna e-banking hingga November 2013 mencapai sebanyak 10 juta user dengan jumlah transaksi 1,3 miliar dan nilai transaksi sebesar Rp 900 triliun. Hingga November 2013, transaksi sudah mencapai sekitar Rp 900 triliun. Dengan kebutuhan dana nasabah pada saat liburan Natal dan tahun baru, transaksi e banking BRI berpotensi mencapai Rp 1.000 triliun hingga akhir tahun.
Jika dilihat secara teknikal saham BBRI bergerak sideways dan cenderung menurun. Pada perdagangan awal pekan senin (23/12) BBRI menguat 2,18% ke posisi Rp 7000 dimana dimana sebelumnya berada di posisi Rp 6.850. Indikator teknikal belum memberikan sinyal penguatan untuk BBRI. ADX masih flat, begitu juga dengan MACD. Stochastic 20% bergerak negatif. MA5 mencoba bergerak positif namun terbatas. Diperkirakan BBRI masih bergerak sideways dengan titik support Rp 6.750 dan resistance Rp 7.300.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar