PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatat pertumbuhan transaksi pengiriman uang (remittance) sebesar 26% hingga akhir September 2013. Singapura, Malaysia, dan Thailand merupakan Negara kontributor terbesar terhadap transaksi pengiriman uang (remittance) CIMB Niaga. Sebagai tambahan informasi, CIMB Niaga memiliki keunggulan terhadap mata uang Ringgit Malaysia (MYR) atau Baht Thailand (THB). Dimana Rupiah bisa ditukar dengan sekali konversi terhadap MYR atau THB tanpa harus terlebih dahulu mengkonversikan ke mata uang Dolar AS.
baca selanjutnya
Secara fundamental kinerja CIMB Niaga masih cukup baik. Di tengah iklim usaha yang menantang, kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi akibat kenaikan harga BBM, CIMB Niaga tetap dapat mempertahankan pertumbuhan dalam penyaluran kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga. Namun Kondisi ekonomi yang tidak stabil pada tahun ini berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Bank CIMB Niaga. Pada kuartal ketiga 2013, laba konsolidasi bank ini hanya mencapai Rp 3,21 triliun. Jumlah tersebut cuma naik tipis 3,55% ketimbang periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun.
Melihat kondisi tersebut, di sisi lain pertumbuhan transaksi pengiriman uang bisa menjadi solusi yang positif bagi pemasukan perseroan. Ditambah lagi gejolak kurs mata uang sekarang yang mampu meningkatkan transaksi pengiriman mata uang. Meningkatnya Dolar AS membuat bisnis valuta asing menjadi menarik. Sehingga meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS yang mampu memberi dampak terhadap peningkatan remittance di CIMB Niaga.
Jika dilihat pergerakan sahamnya, BNGA sedang dalam tren bearish. Secara teknikal indikator MA5 masih negatif, ADX belum mampu memberkan tren penguatan. Secara garis besar indikator teknikal masih mengindikasikan BNGA cenderung menurun, dengan titik support di Rp 920 dan resistance di Rp 930.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar