Pages

Rabu, 18 Februari 2015

Ancol Resmi Putus Hubungan Dengan Sea World, Laju Saham PJAA Dalam Koreksi Teknikal




PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengumumkan telah menandatangani akta pengalihan dan penyerahan tanah, bangunan faslitas penunjang, beserta hak pengelolaan atas Sea World pada 13 Februari 2015. Adapun dalam akta tersebut, perseroan bersama dengan PT Sea World Indonesia (dahulu bernama PT Laras Tropika Nusantara) menegaskan pengakhiran perjanjian kerja sama di antara kedua perusahaan.

Sebelumnya, pada Oktober 2014 Sea World ditutup paksa karena pemilik lahan PT Pembangunan Jaya Ancol meminta pihak pengelola PT Sea World Indonesia untuk menyerahkan aset dan fasilitas. Namun Sea World Indonesia tidak mau menyerahkan aset wahana kepada Ancol sebelum melakukan perpanjangan kontrak.

Sekadar informasi, pemegang saham Pembangunan Jaya Ancol saat ini mayoritas dipegang oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sebesar 72 persen atau setara 1.151.999.998, PT Pembangunan Jaya sebesar 18 persen atau setara 288.099.998, dan publik sebesar 10 persen atau setara 159.900.000.

Pada kuartal III tahun 2014, PJAA membukukan laba bersih sebesar Rp92,62 miliar atau Rp58 per saham. Angka tersebut menunjukan peningkatan kinerja PJAA sebesar 0,90% bila dibandingkan dengan laba bersih pada Kuartal III tahun 2013 sebesar Rp91,80 miliar atau Rp57 persaham. Hal ini disebabkan oleh Pendapatan Pokok perseroan mengalami kenaikan dari Rp724,31 miliar pada Kuartal III tahun 2013 menjadi Rp733,47 pada Kuartal III tahun 2014. Beban Pokok perseroan mengalami peningkatan dari Rp419,12 miliar menjadi Rp428,54 miliar, dan Beban Keuangan perseroan mengalami kenaikan dari Rp8,39 miliar menjadi Rp19,53 miliar.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (18/2/15), saham PJAA dibuka pada level 2,700 dalam kisaran 2,550 – 2,700 dengan volume perdagangan saham PJAA mencapai 24,700 lot saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PJAA sejak awal November terpantau mengalami penguatan tajam dan saat ini berada dalam potensi koreksi. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Bearish Engulfing terbentuk pada Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan PJAA dalam potensi koreksi lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju PJAA masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan PJAA. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp2300 hingga target resistance di level Rp2900.



Regi Fachriansyah/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

Tidak ada komentar:

Posting Komentar