Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Italia mengalami stagnasi dalam tiga bulan terakhir di tahun 2014 berdasarkan laporan Istat pekan lalu yang menunjukkan PDBnya terangkat ke posisi nol persen dari level negatif atau resesi selama 3 kuartal sebelumnya di tahun 2014. Berakhirnya resesi di negeri ini disebabkan meningkatnya belanja konsumen dan ekspor baik secara kuartalan.
Meski belanja konsumen dan kemampuan ekspor di negara ini sedikit membaik, nyatanya kemampuan produksi industri di Italia untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir justru mengalami penurunan pada bulan Januari, demikian seperti dilaporkan oleh kantor statistik Istat hari Selasa (10/3/2015).
Tingkat output industri Italia secara tidak terduga turun 0,7 persen dari bulan sebelumnya yang sempat mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen di bulan Desember. Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan 0,2 persen untuk bulan Januari. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Meski belanja konsumen dan kemampuan ekspor di negara ini sedikit membaik, nyatanya kemampuan produksi industri di Italia untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir justru mengalami penurunan pada bulan Januari, demikian seperti dilaporkan oleh kantor statistik Istat hari Selasa (10/3/2015).
Tingkat output industri Italia secara tidak terduga turun 0,7 persen dari bulan sebelumnya yang sempat mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen di bulan Desember. Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan 0,2 persen untuk bulan Januari. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sedangkan pada basis tahunan, tingkat produksi industri di negara yang terkenal dengan Menara Pisa ini turun 2,2 persen di bulan Januari, sementara di bulan Desember justru mengalami kenaikan 0,1 persen. Hingga saat ini Italia berusaha keluar dari resesi dengan rencana pemberian stimulus oleh bank sentral Eropa yang akan dimulai pada pekan ini. Ke depannya diharapkan ekonomi negara ini dapat semakin ekspansif di sepanjang tahun 2015.
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Stephanie Rebecca/ VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar