Pada penutupan perdagangan hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bertahan di teritori negatif (9/3). Rupiah kembali sentuh posisi paling rendah dalam 17 tahun belakangan disebabkan oleh kinerja dollar AS yang sedang dalam pola menguat terhadap rival-rivalnya.
Hari ini indeks dollar yang melacak pergerakan dollar terhadap rival-rivalnya terpantau masih mengalami kenaikan lanjutan dan kembali mencapai posisi paling tinggi dalam 11,5 tahun. Pergerakan menguat dollar terbentuk dengan solid sementara para investor berharap bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
IHSG yang anjlok dalam setelah cetak rekor Jumat lalu juga menjadi faktor yang melemahkan rupiah. Sore ini indeks benchmark ditutup pada posisi 5444,63 poin, turun dari posisi puncak kemarin yaitu di 5514,79.
Mata uang lokal hari ini berakhir pada posisi 13.050,50 per dollar AS. Rupiah mengalami pelemahan tajam sebesar 74,20 poin atau 0,57 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yaitu di level 12.976,30 per dollar. Hari ini rupiah sempat capai posisi 13.073,80 per dollar, terendah sejak 1998.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk terintimidasi oleh sentiment negatif. Hingga saat ini indikator teknikal masih menunjukkan pola bearish. Meskipun demikian untuk jangka pendek rebound teknikal bisa membantu kenaikan nilai tukar mata uang tersebut.
Mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengetes level support kuat pada posisi 13.100 dan 13.150 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan ditemui jika terjadi peningkatan lanjutan pada mata mata uang ini ada di 12.950 dan 12.900 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Hari ini indeks dollar yang melacak pergerakan dollar terhadap rival-rivalnya terpantau masih mengalami kenaikan lanjutan dan kembali mencapai posisi paling tinggi dalam 11,5 tahun. Pergerakan menguat dollar terbentuk dengan solid sementara para investor berharap bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
IHSG yang anjlok dalam setelah cetak rekor Jumat lalu juga menjadi faktor yang melemahkan rupiah. Sore ini indeks benchmark ditutup pada posisi 5444,63 poin, turun dari posisi puncak kemarin yaitu di 5514,79.
Mata uang lokal hari ini berakhir pada posisi 13.050,50 per dollar AS. Rupiah mengalami pelemahan tajam sebesar 74,20 poin atau 0,57 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya yaitu di level 12.976,30 per dollar. Hari ini rupiah sempat capai posisi 13.073,80 per dollar, terendah sejak 1998.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk terintimidasi oleh sentiment negatif. Hingga saat ini indikator teknikal masih menunjukkan pola bearish. Meskipun demikian untuk jangka pendek rebound teknikal bisa membantu kenaikan nilai tukar mata uang tersebut.
Mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi mengetes level support kuat pada posisi 13.100 dan 13.150 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan ditemui jika terjadi peningkatan lanjutan pada mata mata uang ini ada di 12.950 dan 12.900 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar