Pages

Jumat, 14 Agustus 2015

Abe Pesimis Terhadap Prospek Pertumbuhan Jepang, Langkah Moneter Tambahan Dipertimbangkan

Sebelumnya dilaporkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Jepang pada Q1/2015 lalu berhasil mencatat ekspansi yang memuaskan yaitu sebesar 0,6 persen, dimana angka ini menunjukkan akselerasi dari kuartal sebelumnya. Pasalnya pertumbuhan pada Q1 lalu Pertumbuhan ini tertolong oleh belanja bisnis perusahaan – perusahaan swasta di Jepang yang bukukan kenaikan sebesar 0,4 persen (qoq). (Lihat juga: PDB Q1-2015 Menggembirakan, Ekonomi Jepang Lanjutkan Ekspansinya)
Namun nampaknya laju pertumbuhan tersebut akan tertahan pada Q2 tahun ini, menimbang berbagai rilis data ekonomi Jepang yang telah rilis beberapa pekan belakangan, terlihat bahwa kemungkinan besar kinerja ekonomi Jepang pada Q2/2015 atau periode April-Juni 2015 lalu akan kembali merosot dikarenakan kinerja ekspornya yang masih lemah dan sebagian besar konsumen yang masih pesimis terhadap iklim ekonomi dan bisnis negaranya cenderung menekan pengeluarannya. 
Perlambatan ekonomi yang menimpa Tiongkok sampai saat ini nampaknya sudah mulai dirasakan negara-negara tetangganya yang berada di wilayah Asia yang selama ini aktivitas perdagangannya sangat tergantung pada negara ini. Beberapa negara yang aktivitas ekspornya sangat bergantung pada Tiongkok sampai saat ini, termasuk Indonesia telah mencatat kinerja ekonomi yang terus menurun karena permintaan ekspor dari Tiongkok menurun drastis.
Tidak hanya itu, kedepannya laju konsumsi di Jepang juga diperkirakan masih akan lesu karena berbagai ketidakpastian global terutama soal isu kenaikan suku bunga The Fed yang wacananya akan dilakukan September mendatang, Jika The Fed kembali menunda kenaikan suku bunganya maka tentu kondisi ketidakpastian yang cukup tinggi ini kembali akan menekan perekonomian di negara-negara yang nilai investasinya sangat bergantung dengan modal asing.
Melihat belum adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi di Jepang hingga hari ini cukup membuat pemereintahan Jepang tertekan dan nampaknya akan mengkoreksi negatif target pertumbuhan ekonomi negaranya di sisa tahun 2015 ini. Hal ini jugalah yang membangkitkan ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) akan memberikan stimulus moneter tambahan lagi kedepannya untuk menopang perekonomian negaranya.

Stephanie Rebecca/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens

Tidak ada komentar:

Posting Komentar