Pada perdagangan hari Rabu pagi mata uang rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dollar AS (5/8). Rupiah yang sempat mengalami peningkatan selama dua sesi berturut-turut kembali harus menerima kekalahan pagi ini. Para pelaku pasar mundur teratur seiring dengan rally yang terjadi pada nilai tukar dollar AS.
Dollar AS kembali mundur terhadap rival-rivalnya. Hari ini indeks dollar meningkat untuk tiga sesi berturut-turut. Kenaikan indeks dollar tersebut merupakan preseden bahwa dollar akan melanjutkan pola bullish-nya. Rupiah kembali kehilangan pijakan untuk rebound.
Para pelaku pasar masih tertekan karena adanya komitmen bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuannya tahun ini. Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan dukungannya agar bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan mulai bulan September mendatang.
Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.501,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Selasa sore yang ada di level 13.472,00 per dollar.
Saat ini rupiah terpantau makin melemah dibandingkan dengan level pembukaan. Mata uang lokal saat ini sudah berada di posisi 13.519,00 per dollar AS, melemah sebesar 47,00 poin atau setara dengan 0,35 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan dalam sentiment negatif. Potensi kenaikan suku bunga acuan AS di bulan September telah menimbulkan dukungan kenaikan terhadap dollar yang sulit diimbangi oleh rupiah.
Mata uang rupiah hari ini berpotensi kembali mengetes level support pada posisi 13.550 dan 13.600 per dollar AS. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.450 dan 13.400 per dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
Editor: Jul Allens
Tidak ada komentar:
Posting Komentar