Pages

Senin, 10 Agustus 2015

Market Outlook 10 – 14 Agustus 2015

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih mengalami tekanan terpengaruh sentimen negatif bursa kawasan yang belum jelas arah pergerakannya, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 4,770.30. Untuk minggu berikutnya ini (10-14 Agustus) IHSG kemungkinan masih akan sesnsitif dengan sentimen bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5000 dan 5100, sedangkan support di level 4812 dan kemudian 4652.
Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau terus melemah terhadap dollar dengan berlanjut merosotnya harga-harga komoditas, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13.518. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14.200, sementara support di level 13.270 dan 13.230.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core Retail Sales m/m serta data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data German ZEW Economic Sentiment pada Selasa sore; diikuti dengan rilis tenaga kerja Claimant Count Change Inggris pada Rabu sore; diakhiri dengan German Prelim GDP q/q pada Jumat sore.
•    Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis Industrial Production y/y China pada Rabu siang.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat fluktuatif oleh sentimen pasar yang naik turun atas ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed, walau semakin besar pasar menduga kenaikan FFR akan dimulai September, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau stabil seputar level 97.630. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau naik turun dan berakhir stabil di sekitar level 1.0959. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0815 dan 1.0660 sementara resistance pada 1.1216 dan kemudian 1.1467.
Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.5487 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.5945 dan 1.6275 sedangkan support pada 1.5320 dan kemudian 1.5160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 124.23. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 125.86 dan 129.20, serta support pada 120.36 serta level 118.30. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.7408. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7185 dan 0.6940, sementara resistance level di 0.7655 dan 0.7838.
Pasar Saham Kawasan
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum agak mixed dengan kurang jelasnya arah pasar dalam bayang-bayang kurang cerahnya pertumbuhan ekonomi dan industri China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau sedikit menguat ke level 20724. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20965 dan 21200, sementara support pada level 20065 dan lalu 19100. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 24552. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25660 dan 26530, sementara support di 22840 dan 22440.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau berakhir melemah dengna Dow Jones terpukul dalam tujuh hari berturut-turut terhempas oleh anjloknya harga minyak dan komoditas lainnya. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah ke level 17,371.17, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 17776 dan 18185, sementara support di level 17276 dan 17020. Index S&P 500 minggu lalu melemah ke level 2,075.16, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2135 dan 2200, sementara support pada level 2040 dan 2030.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau masih dalam sideways dan berakhir dalam harga emas dunia yang relatif stabil seputar level $1092.10 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1150 dan berikut $1190, serta support pada $1070 dan $1045. Di Indonesia, harga emas terpantau stabil sekitar level Rp474,097.
Musim liburan usai sudah. Investor kembali aktif dari beristirahat sejenak, sementara pasar tetap bergejolak dan gelombang terus terjadi. Namun diharapkan dengan ritme keluar pasar sejenak, investor dapat kembali masuk dengan memiliki pemikiran yang lebih jernih tentang situasi dan kondisi pasar untuk memenangkan strategi investasi berikutnya. Bagi kami, kami akan selalu tampil “online” dan ada sebagai partner sukses investasi Anda di setiap waktu, pembaca setia Vibiznews!  
alfredBy Alfred Pakasi ,
CEO Vibiz Counsulting
Vibiz Consulting Group



Tidak ada komentar:

Posting Komentar