(Managedaily - Business Today), Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia, Rabu, karena para pedagang mengambil keuntungan setelah harga mengakhiri "rally" tiga hari berturut-turut dengan melonjak ke tertinggi 12-minggu pada Selasa, kata analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 27 sen menjadi 93,40 dolar AS per barel pada sore hari, dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September merosot 23 sen menjadi 111,77 dolar AS.
Pasar minyak mentah mundur setelah "harga minyak melonjak ke tertinggi 12-minggu pada Selasa" dengan harga Brent dan WTI "membukukan penyelesaian tertinggi mereka sejak 15 Mei", Phillip Futures mengatakan dalam sebuah laporan.
"Penurunan produksi di Laut Utara, mendorong untuk membeli lebih banyak obligasi oleh Federal Reserve AS dan ketegangan di Timur Tengah mengangkat harga minyak mentah berjangka untuk ketiga hari beruntun berakhir lebih tinggi pada Selasa," laporan tersebut menambahkan.
Produksi minyak mentah di Laut Utara diperkirakan akan jatuh ke rekor terendah pada September karena pemeliharaan ladang minyak, kata laporan media, sementara Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Selasa berjanji untuk menghancurkan pasukan pemberontak yang memperburuk ketegangan di Timur Tengah.
Di AS, seruan Gubernur Bank Sentral atau Federal Reseve Boston, Eric Rosengren kepada The Fed untuk mulai membeli Treasury dan sekuritas hipotek menghidupkan kembali harapan stimulus dari bank sentral negara konsumen minyak terbesar di dunia.
(rs/IK/md-ant)
www.managedaily.co.id
www.managedaily.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar