(Vibiznews – Economy) – Bank Dunia
menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini seiring dengan
pengetatan ekonomi yang dilakukan oleh beberapa negara untuk memangkas
defisit anggaran (16/01). Sementara itu beban ekonomi berupa
pengangguran yang tinggi dan keyakinan bisnis yang masih sangat rendah
juga mengakibatkan tekanan yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi,
terutama di negara-negara maju.
Bank Dunia memproyeksikan bahwa
pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 ini hanya akan berada di level 2.4%,
turun dibandingkan dengan proyeksi yang dibuat pada bulan Juni lalu,
yaitu sebesar 3%. Pada tahun 2012 ini pertumbuhan ekonomi dunia
mencapai angka 2.3%.
Lembaga keuangan tingkat dunia ini juga
menurunkan pertumbuhan ekonomi Jepang setengah dari proyeksi yang
dibuat sebelumnya. Proyeksi pertumbuhan ekonomi di AS diturunkan
sebesar 0.5% dan kawasan euro diperkirakan masih akan mengalami
kontraksi di tahun 2013 ini.
Bukan hanya negara-negara maju,
beberapa negara berkembang juga tidak luput dari 'tembakan maut'-nya.
Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara
emerging seperti Brazil, India dan Meksiko.
Bank Dunia dalam laporannya menyatakan
bahwa secara umum kondisi ekonomi global masih sangat rapuh dan
tampaknya masih akan bergerak mengecewakan sepanjang tahun 2013 ini.
Meskipun diakui pula bahwa saat ini risiko yang ada sudah mulai
berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Risiko Batas Atas Utang AS
Perundingan anggaran yang alot antara
pemerintah dan kongres AS pada kuartal keempat tahun lalu telah
mengakibatkan tekanan di bursa saham dan ekonomi menjelang tutup tahun
2012 lalu. Meskipun saat ini konsep anggaran sudah berhasil dicapai dan
AS terhindar dari jurang fiskal, akan tetapi tantangan lain sudah
menanti.
Saat ini fokus para investor adalah
kepada penetapan batas atas utang AS. Paling lambat awal Maret mendatang
pemerintah dan kongres AS harus sudah menentukan apakah batas atas
utang dapat dinaikkan. Jika tidak tercapai kesepakatan untuk menaikkan
batas utang maka pemerintah AS terpaksa akan mengalami default.
Kegagalan untuk menyepakati rencana
fiskal jangka menengah di AS akan mengakibatkan kondisi yang buruk pada
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dapat terpangkas 2.3%
dan lebih jauh ekonomi global akan terpangkas pertumbuhannya sebesar
1.4%.
Bank Dunia sendiri melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju pada tahun 2013 hanya akan
berada di level 1.3%, sama dengan pertumbuhan tahun lalu. Proyeksi ini
turun dibandingkan proyeksi bulan Juni lalu yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi akan mencapai 1.9% di 2013. Negara berkembang
diperkirakan akan mengalami pertumbuhan 5.5%, turun dari proyeksi 5.9%
di bulan Juni.
Risiko di Kawasan Euro
Bank Dunia memproyeksikan bahwa kawasan
euro akan mengalami kontraksi sebesar 0.1% di tahun 2013 ini. Proyeksi
ini mengalami penurunan dibandingkan proyeksi pada bulan Juni lalu,
yaitu ekspansi sebesar 0.7%.
Risiko ekonomi Eropa masih tercermin
dari penurunan pasar keuangan global bahkan setelah langkah-langkah
taktis seperti penciptanaan lembagan bailout permanen Eropa dan
komitmen ECB untuk melakukan segalanya untuk melindungi euro. Para
investor gagal diyakinkan dengan jargon-jargon tersebut.
Selain Eropa dan AS, pertumbuhan ekonomi
Jepang juga diturunkan untuk 2013. Bank Dunia menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi Jepang tahun ini hanya akan berada di level 0.8%,
turun dari proyeksi Juni di level 1.5%.
Pertumbuhan ekonomi China juga turun
menjadi 8.4% dari 8.6% di bulan Juni. India diperkirakan akan tumbuhan
di level 6.1%, turun dari 6.9% di proyeksi bulan Juni lalu. Brazil
diturunkan ke level 3.4% dari 4.2% dan Meksiko hanya dipatok di level
3.3% dari 4%.
(Ika Akbarwati/IA/vbn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar